Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mengkonsumsi Oatmeal

Oatmeal merupakan salah satu menu sarapan sehat yang dipercaya memiliki kandungan serat yang baik. Itulah sebabnya, orang-orang yang sedang menjalani aktivitas diet lebih memilih untuk mengkonsumsinya, ketimbang bubur atau sedikit nasi. Meskipun begitu, menu tersebut dapat menjadi tidak sehat jika pembuatnya melakukan kesalahan-kesalahan berikut. 

Porsi yang Terlalu Besar
Karena terbilang menyehatkan dan mengandung nutrisi baik, tidak jarang orang-orang memilih untuk mengkonsumsinya dalam jumlah banyak. Takaran yang biasanya dianjurkan dalam resep adalah setengah cangkir (70 gram) atau satu cangkir (128 gram). Namun, karena merasa belum cukup, yang biasanya satu cangkir, kemudian menjadi dua cangkir. 

Sesuatu yang berlebihan memang tidak dapat terbilang baik karena semakin besar porsi menu tersebut, semakin besar pula kalori yang akan terserap oleh tubuh. Jadi, setengah cangkir dengan kandungan 150 kalori, ditambah topping yang sama mengandung 150 kalori, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sarapan pagi kamu. 

Memakai Pemanis Buatan
Jika menghindari gula merupakan pilihan yang cerdas, bukan berarti pemanis buatan yang akhirnya menjadi jalan pintas. Memang banyak sekali menu oats manis yang memakai madu, buah-buahan, atau cokelat sebagai topping-nya, tetapi tidak dengan pemanis buatan untuk rasa yang lebih nikmat. Mengapa tidak dianjurkan? Pengganti gula tersebut mengandung banyak karbohidrat dan gula. 

Selain berakibat pada berat badan, bakteri baik yang membantu kinerja usus dapat terkuras habis. Jika memang menyukai rasa manis, sirup maple atau kurma dapat menjadi alternatif. Pemanis alami justru akan menjadi sumber energi, asalkan tidak dipakai secara berlebihan. Harganya memang terpaut jauh, tetapi untuk kesehatan dan kebaikan tubuh, pilihan tersebut tidak dapat menjadi masalah. 

Bahan Instan
Oatmeal instan memang lebih praktis dan hemat waktu dalam pembuatannya, apalagi untuk para pekerja yang harus bergegas di pagi hari. Dengan bahan instan, pembuatnya hanya memerlukan air panas dan topping sederhana yang tidak memakan banyak tahapan maupun proses. Namun, pemakai disarankan untuk lebih berhati-hati dengan mengecek komposisi dan kandungan pada kemasan. Bahan tambahan yang terkadang diikutsertakan dapat berakibat pada kelebihan kalori dan gula. 

Kadar Protein Rendah
Karena terbuat dari gandum, menu sarapan pagi tersebut telah menyimpan banyak serat yang sebetulnya cukup mengenyangkan. Namun, akan lebih baik lagi jika mengkombinasikannya dengan topping protein yang juga menyehatkan. 

Banyak sekali bahan-bahan pangan yang kaya akan protein, seperti kacang-kacangan, daging, susu, hingga bubuk protein. Potongan telur rebus dan suwiran ayam dapat menjadi pilihan topping yang tetap praktis. 

Susu
Susu merupakan pilihan yang tepat dan nikmat untuk dikombinasikan dengan oatmeal. Namun, orang yang memiliki persoalan dengan laktosa haruslah berhati-hati dalam pemakaiannya karena secangkir susu utuh (236 ml) mengandung banyak lemak. 

Hingga menghasilkan 16 gram gula dan 150 kalori. Jika ragu untuk memakai susu lemak, susu almond yang hanya mengandung 35 kalori dapat menjadi alternatif.

Menyantap Oatmeal Tanpa Topping
Karena tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan topping, oatmeal dibiarkan tawar dan polos untuk disantap. Jangan kira topping hanyalah pendamping dan tidak wajib untuk dipakai karena peranannya sangatlah penting. 

Masing-masing topping pasti memiliki manfaat dan kandungan nutrisinya sendiri, seperti madu yang dapat menjaga sistem pencernaan atau potongan apel yang menjaga fungsi jantung.

Oatmeal dapat menjadi sarapan besar yang mengeyangkan dan menyenangkan jika dibuat dengan baik. Karena menjadi menu yang sehat, pakailah bahan pendamping yang juga sehat, sehingga nutrisi yang dihasilkan seimbang dan bermanfaat baik untuk tubuh.